Loch Ness Monster dipercaya hidup di perairan
Danau Loch Ness
wilayah utara Skotlandia, Inggris. Ratusan orang selama ratusan tahun
mengklaim pernah melihat wujud monster menyembul di permukaan danau
yang senantiasa tenang itu.
Namun hingga kini, monster yang berjuluk
Nessie itu tetap menjadi misteri. Apakah monster ini memang ada?
Sejumlah ilmuwan selama puluhan tahun terakhir berupaya keras melakukan
serangkaian penelitian terhadapnya, namun Nessie–seperti kebanyakan
makhluk legenda lainnya–memilih untuk menyembunyikan identitasnya,
mengubur diri di kedalaman danau yang belum terselami hingga ke dasarnya
itu.
Kisah tentang Nessie diawali oleh sebuah deskripsi dalam naskah kuno
dari abad ke-7. Dalam sebuah catatan tentang rohaniawan Kristen
berjudul
“Life of St Columba” tulisan Adamnan, ada satu penjelasan mengenai sesosok
monster di Danau Loch Ness.
Disebutkan pada tahun 565, rohaniawan St Columba menolong orang-orang
Suku Pict (penduduk Skotlandia Kuno) yang tiba-tiba diserang makhluk
air raksasa saat berlayar di Danau Loch Ness. Dengan merapal doa dari
daratan, St Columba berhasil mengusir monster tersebut.
Sejak itu, tak ada penjelasan lagi soal Nessie, tetapi ia tetap
dibicarakan hingga penghujung tahun 1800-an. Lalu di tahun 1930-an, isu
kemunculan Nessie kembali ramai diberitakan.
Penampakan-penampakan Nessie
Di abad ke-20, laporan pertama muncul pada April 1933 oleh pasangan
suami istri John Mackay yang mengendarai sepedamotor di tepi jalan raya
Danau Loch Ness. Mereka mengaku melihat Nessie sedang berjemur di
tengah danau.
Kisah menggemparkan merebak pada 22 Juli 1933, saat George Spicer dan
istrinya melaporkan penampakan sosok makhluk raksasa melintas di depan
mobil mereka di sekitar Danau Loch Ness.
Dideskripsikan, makhluk itu setinggi 1,2 meter dengan tubuh sepanjang 8
meter, leher memanjang mirip belalai gajah sepanjang 3 meteran,
sementara kepalanya kecil. Makhluk itu melintas berpuluh meter di depan
mobil mereka.
Laporan lain pada 5 Januari 1934, seorang pengendara sepedamotor,
Arthur Grant, melaporkan hampir menabrak sesosok “dinosaurus” di tepian
utara Danau Loch Ness. Pukul 01.00 dinihari saat purnama, ia terkejut
melihat kemunculan leher yang panjang di sisi jalan. Makhluk itu
menatapnya sesaat sebelum beranjak masuk ke dalam air. Ia pun mengejar
makhluk itu, namun hanya melihat riapan air di permukaan danau.
Lantas pada 5 Juni 1934, seorang pembantu rumah tangga bernama Margaret
Munro mengaku mengamati makhluk raksasa selama 20 menit. Pukul 06.30
pagi, dari jarak 180 meter, ia melihat gerakan di tepi Danau Loch Ness.
Disebutkannya,
“monster” itu berkulit kasar mirip gajah, berleher panjang, kepala
kecil dengan dua sirip pendek yang lebar menyerupai kaki. Makhluk itu
kemudian menyelam ke dalam danau.
Bulan Mei 1943, CB Farrel dari Royal Observer Corps (Korps Observer
Kerajaan Inggris) dikejutkan dengan penampakan Nessie di Loch Ness. Ia
berada pada jarak 225 meter dari sesosok makhluk raksasa bersirip
seukuran 9,6 meter dengan leher sepanjang 1,6 meter yang tiba-tiba
muncul dari dalam air. Ia melaporkan secara resmi penampakan ini ke
London.
Kemudian pada Desember 1954, sonar sebuah kapal nelayan Rival III
menangkap citra makhluk raksasa kira-kira 150 meter di bawah kapal
mereka di Danau Loch Ness. Citra tersebut muncul selama pelayaran
setengah mil, sebelum akhirnya hilang dari pantauan.
Laporan sejenis banyak bermunculan hingga 1963, sampai akhirnya sebuah
rekaman kamera amatir menampakkan sosok Nessie dari jarak sekian mil
selama beberapa menit.
Foto dan Rekaman
Yang pertama kali mengklaim berhasil memotret Nessie adalah seorang
pemuda tak dikenal. Ia mengabadikan gambar bayangan punggung Nessie
yang sedang bermain air (1933). Foto ini tak jelas, kecuali siluet
hitam berliku dan air yang menyembur.
Foto pertama yang paling menggemparkan dunia adalah buah karya
R Kenneth Wilson pada 1934. Dokter ahli bedah ini memang sangat tertarik dengan
legenda Nessie.
Fotonya ini menjadi salah satu bukti penting tentang Nessie (di
zamannya) yang memperlihatkan sosok makhluk berleher panjang, kepala
kecil dan sebagian punuk yang menyembul di permukaan danau. Foto ini
dikenal dengan kode “Surgeon’s Photo”. Setelah dikaji selama berpuluh
tahun, pada 1994, foto ini dinyatakan hanya tipuan dan rekayasa.
Foto lainnya adalah karya Peter A Macnab (1955). Ia memotret bayangan
punggung Nessie yang berenang di dekat sebuah kastil di Teluk Urquhart,
Danau Loch Ness. Potret ini disimpan untuk diteliti.
Sementara pada 1938, GE Taylor, seorang turis asal Afrika Selatan
mengklaim sebuah film tentang Nessie selama 3 menit dalam format film
warna 16 mm. Tetapi film ini tak pernah dipublikasikan secara terbuka.
Beberapa ilmuwan menganggap ini rekaman asli (walau tidak begitu jelas)
dan menjadi bukti ilmiah penting tentang Nessie.
Lalu rekaman gambar yang lain adalah buah karya Tim Dinsdale (1960),
seorang insinyur penerbangan. Ia berhasil merekam punuk makhluk raksasa
sedang melintasi danau dengan riak air yang bergelora. Namun banyak
yang menyangsikan film ini dan menyebutnya sebagai trik tipuan kamera
semata. Namun penelitian ilmiah dengan peralatan lebih canggih di tahun
1993 meluruskan bahwa gambar tersebut adalah orisinil!
Beberapa ekspedisi dan penelitian dilakukan di sekitar Danau Loch Ness,
namun tak satupun yang berhasil mengungkap misterinya. Bahkan
ekspedisi ilmiah yang didanai British Broadcasting Corporation (BBC)
pada 2003 juga tak membuahkan hasil. Tak ada yang tahu apakah Nessie
ada atau tidak.
Apakah monster ini bersembunyi di bawah rerumputan
Danau Loch Ness
yang tebal di kedalaman sampai 240 meter? Ini tetap menjadi misteri
yang menyelimuti danau sepanjang 37 km dengan lebar 8 km itu.
Sumber: http://unik.bengkel-matematika.com/monster-loch-ness.html